Membuat Materi yang Menarik dan Tugas yang Menyenangkan
Assalamau’alaikum Warrohmatullohi Wabarokatuh…
Selamat pagi, siang, sore, malam, kapanpun dan dimanapun
temen-temen yang saat ini sedang membaca tulisan saya semoga dalam keadaan
sehat wal ‘afiat ya aamiin.
Foto bersama siswa sebelum wabah Covid-19 |
Perkenalkan nama saya Eneng Yulianti, pendidikan terakhir saya Strata Satu jurusan Sistem Informasi di Stikom Binaniaga Bogor yang pada saat ini sudah menjadi Universitas Binaniaga. Saya terjun di dunia pendidikan sejak tahun 2013, pertama kali saya mengajar sebagai seorang pelatih Pramuka di tempat saya menuntut ilmu yaitu Madrasah Aliyah Al-Falak Bogor, namun tidak lama hanya berjalan satu tahun. Kemudian pada tahun 2014 saya mengajar di SMP Insan Kamil Bogor hingga saat ini.
Ini adalah tulisan pertama saya mengenai pendidikan, biasanya saya
kalau menulis ya palingan cerita-cerita mengenai kehidupan sehari-hari saya, itupun tidak rutin saya lakukan. Jadi mohon
maaf jika tulisan yang saya sajikan terdapat banyak kesalahan.
Tahun 2020 ini adalah tahun perdana dimana semua aktifitas belajar dan
mengajar dari rumah dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang mau tidak mau kita
harus taat pada peraturan pemerintah mengenai belajar dari rumah disingkat BDR
atau pembelajaran jarak jauh disingkat PJJ agar penyebaran virus tidak semakin
meluas. Hal ini tentu saja tidak mudah
bagi kebanyakan orang, baik guru, siswa, maupun orang tua, karena belum
terbiasa. Tidak mudah melakukan pembelajaran jarak jauh , selain setiap siswa harus
memiliki gawai atau laptop, juga harus memiliki kuota yang lebih banyak agar dapat
terhubung dengan guru di setiap harinya (kecuali hari libur). Tidak semua siswa
memiliki gawai, laptop dan kuota yang
cukup untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. Ada sebagian siswa yang
memakai gawai milik orang tuanya sedangkan orang tuanya bekerja hingga malam
sehingga ketika orang tuanya pulang barulah bisa memakai gawai untuk mengikuti
pembelajaran susulan atau diluar waktu yang sudah ditentukan sekolah. Banyak
sekali kendala-kendala yang dihadapi saat pemebalajaran jarak jauh yang kita
laksanakan hingga saat ini, tidak sedikit orang tua, siswa, bahkan guru yang
mengeluh. Tetapi mengeluh bukanlah solusi, dengan keadaan seperti sekarang ini
kita harusnya mengatur strategi bagaimana sih caranya agar semua bisa berjalan
dengan baik, kita harus bisa meminimalisir masalah-masalah atau kendala-kendala
yang kita hadapi, tentu tidak mudah karena belum terbiasa.
Pada pertengahan bulan Maret 2020 pembelajaran jarak jauh mulai
diberlakukan. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online. Memang
sih cukup menyenangkan belajar online karena belajarnya bisa sambil duduk,
rebahan, bahkan bisa sambil nyemil tapi
lama kelamaan pasti bosan juga karena
tidak bisa berinteraksi secara langsung baik dengan teman maupun guru. Saat itu
media yang pertama kali digunakan adalah Google Classroom. Untuk menggunakan
media Google Classroom, pihak sekolah membuatkan akun sekolah untuk setiap guru dan siswa agar
dapat digunakan dalam satu organisasi yang sama jadi tidak menggunakan akun
pribadi agar lebih mudah untuk kedepannya. Karena belum terbiasa banyak sekali siswa yang merasa
kesulitan menggunakan media Google Classroom, mulai dari sulitnya gabung ke
kelas, kesalahan password, lupa password, dan lain sebagainya. Namun seiring
berjalannya waktu, menjadi terbiasa, masalah demi masalah satu persatu dapat
teratasi. Untuk pembiasaan, setiap hari siswa dan guru berinteraksi melalui
Google Classroom, mulai dari menyapa, menanyakan kabar, mengingatkan siswa agar
selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengingatkan agar selalu berdoa
dan melakukan kewajiban terhadap Alloh dan membantu orang tua dan tidak lupa
untuk mengecek kehadiran siswa secara online saat itu dengan mengisi Google
Formulir berupa presensi saat pembelajaran berlangsung. Guru mempersiapkan
materi yang akan diberikan kepada siswa dengan menggunakan power point, google
dokumen/word/pdf atau berbentuk link video baik buatan sendiri atau referensi
dari youtube yang kemudian dibagikan kepada siswa melalui Google Classroom.
Tiga bulan berlalu, namun belum ada kabar baik untuk bisa tatap
muka di sekolah, semua sudah merasa jenuh baik guru, siswa, maupun orang tua,
meskipun sudah terbiasa tapi tetap saja lebih mudah tatap muka atau secara
langsung. Pada akhirnya penilaian akhir tahun pun atau biasa disingkat PAT dan
pembagian rapor dilakukan secara daring atau online dan pembelajaran jarak jauh
diperpanjang hingga waktu yang belum bisa ditentukan dikarenakan zona masih
merah.
Belajar dari sebelumnya saya pribadi merasa masih kurang efektif
jika memberi materi hanya sekedar membuat slide power point atau berbentuk
ketikan di word/dokumen apalagi disertai kuis menggunakan google formulir,
sebagian siswa langsung mengerjakan tanpa membaca terlebih dahulu materinya,
karena ada sebagian siswa yang kurang minat dalam membaca dan sulit dalam
memahami apa yang dia baca daripada mendengar secara langsung, terlebih tidak
bisa menanyakan secara langsung hal apa yang tidak ia mengerti, kemudian
referensi video yang diambil dari youtube (milik orang lain) kurang mengena
karena tidak secara nyata kita sebagai guru yang langsung memberikan
penjelasan. Dan pada akhirnya pada tahun ajaran baru ini saya berusaha sebaik
mungkin agar materi dapat tersampaikan dengan baik dan siswa mudah memahami
mengenai materi yang disampaikan. Saya mulai membuat video pembelajaran sendiri
melalui gawai atau laptop dengan durasi waktu yang sebentar namun berisi,
jelas, dan ringkas disertai konten-konten yang menarik seperti animasi atau
gambar-gambar yang disisipkan atau backsound agar siswa tidak jenuh
ketika mendengarkan. Di awal tayangan saya awali dengan salam, kemudian
menanyakan kabar, berdoa, kemudian meriviu materi sebelumnya barulah penjelasan
mengenai materi yang akan dipelajari saat ini dan jika ada tugas maka
dijelaskan pula petunjuk untuk mengerjakannya seperti apa, penyampaiannya
santai tidak terlalu serius dan buat suasana semenyenangkan mungkin . Selain
video, kemudian ada kalanya melakukan tatap muka online atau live streaming
melalui Google Meet. Tidak membebani siswa dengan memberikan tugas yang sulit.
Agar siswa merasa senang dalam belajar dan mengevaluasi hasil
belajar dengan mengerjakan kuis-kuis yang menarik yang disediakan melalui beberapa
media seperti Quizizz yang bisa membantu siswa lebih fokus dikarenakan setiap
soal berdurasi, kemudian ada reward ketika berhasil atau menjawab benar,
sehingga menyenangkan saat mengisi soal seperti bermain game namun tentang
pengetahuan, bisa juga menggunakan Kahoot yang bisa dilakukan secara langsung
menggunakan kode undangan, ini tidak jauh berbeda dengan quizizz, dan bisa juga
menggunakan Edpuzzle yang disediakan
oleh Google Suite, banyak lagi media yang menyenangkan yang bisa kita gunakan
dalam pembelajaran, tidak lupa juga selain
media, peran kita sebagai guru sangatlah penting dalam memberikan motivasi kepada
siswa agar selalu semangat dalam
belajar.
Pembelajaran daring ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu satu pekan
pertama mengenai kecakapan hidup, pekan kedua dan ketiga mengenai akademik, dan
pekan keempat mengenai kecakapan hidup bagian kedua. Kecakapan hidup merupakan sebuah keterampilan yang memiliki kemampuan untuk
dapat beradaptasi dan berperilaku positif, kecakapan hidup memiliki peran
penting dalam rangka membekali siswa belajar agar dapat hidup secara
mandiri dan memiliki keterampilan.
Tampilan Kelas Kecakapan Hidup |
Program Tahfiz dan Tahsin
Program Tahfiz dan Tahsin adalah satu
pembelajaran kecakapan hidup, foto diatas adalah ketika siswa membaca kitab Yanbu'a dan
dibimbing oleh orang tua mereka di rumah.
Jadi intinya, agar pembelajaran dalam jaringan lebih efektif dan
menyenangkan, yang pertama adalah kita perlu melakukan pendekatan terhadap siwa
apa yang sebenarnya yang mereka senangi, cara belajar seperti apa yang mereka
senangi, dan kendala apa saja yang mereka temukan ketika belajar online.
Caranya bisa melalui survey yang bisa kita buat menggunakan Google Formulir
atau bisa juga berbalas komentar di forum kelas . Kemudian yang kedua cara menyampaikan
materi yang mudah dimengerti oleh mereka dan jika akan memberikan tugas semacam
kuis bisa menggunakan media-media yang
menyenangkan seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Oh ya sebelum mengakhiri tulisan ini saya ingin mengajak pembaca
untuk bermuhasabah diri, karena segala sesuatu yang terjadi itu pasti akan ada
hikmah di dalamnya baik itu musibah ataupun bencana.
Pernah ga dulu berucap begini “sekarang mah apa-apa serba online
ya? Mau makan tinggal klik digawai, mau belanja tinggal klik di gawai ga perlu
ke pasar, bahkan mau jalan-jalanpun ga usah repot-repot nyari kendaraan umum
atau mengendarai sendiri kan ada ojek online tinggal download aja aplikasinya”,
“sekarang mah belajar bisa online, jangan-jangan entar mah bagi rapot online,
bayaran online kali ya hahaha”, pernah??
Qodarulloh… semua yang
pernah kita ucapkan dulu kini terjadi, bukankah perkataan itu adalah do’a??
Kemudian ada siswa yang malas-,malasan dalam belajar atau bahkan
nekat kabur dari sekolah, ingin cepat liburan atau libur panjang. Ada juga
orang tua yang bisanya menyalahkan guru mengenai cara mendidik anaknya di
sekolah, orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurangnya
interaksi dengan anaknya sendiri dan lain sebagainya.
Rupanya Alloh menegur kita semua dengan adanya wabah ini agar kita
sebagai manusia kembali ke fitrahnya, siswa belajar dengan baik karena itu
memang kewajibannya, orang tua berperan menjadi pendidik karena pada hakikatnya
ibu adalah madrasah utama untuk anaknya, lebih banyak berinteraksi dengan
keluarga di rumah, orang tua menjadi tahu bagaimana sulitnya mendidik anak,
begitupun guru di sekolah, tidak mudah untuk mendidik anak jika kita tidak
saling bekerjasama antara orang tua dan guru dalam mendidiknya J
Semoga semua ini menjadi renungan untuk kita dan wabah ini segera berlalu, kita semua bisa menjalani kembali ke kehidupan yang normal namun dengan pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga sesegera mungkin sekolah bisa di buka kembali. Aamiin
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh