Selasa, 10 November 2020

Tantangan GLN GAREULIS JABAR Diklat 3

Tantangan GLN GAREULIS JABAR Diklat 3
Membuat Puisi dan Pantun

Puisi


Ketika Musibah Datang


Ketika musibah datang menghampiri

Kesedihanpun meliputi diri sendiri

Pilihan sulit bergejolak dalam hati

Apakah harus bersabar, ataukah mengeluh

Namun, mengeluh bukanlah pilihan


Menangislah secukupnya

Bersyukurlah sebanyaknya

Adukanlah keluh kesah pada sang pencipta

Bukankah setelah kesulitan ada kemudahan


Rupanya Dia rindu rintihanmu

Dia ingin kamu kembali kejalanNya yang lurus


Bersabarlah,

Sabar bukan berarti diam

Sabar dan ikhlas dengan segala ketentuanNya

Berdoa dan bertaubat disetiap waktu

Beribadah yang baik dan khusyu

Dan ikhtiar yang serius bukan menipu


Pergilah Corona agar bumi tersenyum kembali


Corona,

Kau datang tak terduga

Bagaikan petir yang menyambar tiba-tiba

Semua sektor kehidupan berubah


Corona, 

Kau makhluk kecil yang tak kasat mata

Namun keberadaanmu membuat resah manusia

Bumipun menangis

Keramaian menjadi sepi

Dan derita tak bertepi


Senyuman bahagia

Sapaan hangat disetiap persimpangan jalan

Kini tiada lagi

Semua membisu


Namun aku sadar akan satu hal

Dibalik musibah pasti ada hikmah di dalamnya


Corona membuat manusia kembali kedalam fitrahnya

Bagaimana peranan seorang ayah, ibu, guru, murid yang sesungguhnya


Lebih menghargai waktu

Waktu ketika bertemu

Waktu ketika bebasnya beribadah ke mesjid dan majlis talim


Corona mengajarkan hidup yang sehat

Dengan menjaga wudhu

Serta mencuci tangan sebelum makan


Wahai corona

Terimakasih atas pelajaran berharga ini

Pergilah dengan damai

Agar bumi ini bisa tersenyum kembali 


Generasi muda untuk masa depan


Wahai generasi muda

Tahukah kamu

Bangsa ini sedang tidak baik-baik saja

Korupsi sudah dianggap biasa

Perebutan kursi menjadi ajang pertempuran antar pejabat

Isu-isu bertebaran layaknya udara

Demo anarkis dimana-mana

Perpecahan antar agama


Wahai generasi muda

Ayo bangkit, berjuang bersama

Tunjukan pada dunia

Bahwa kamu mampu membangun

Bangsa yang lebih baik


Tugasmu tidaklah sulit,

Sesulit pemimpin yang memimpin bangsa

Kamu hanya perlu belajar dengan sungguh-sungguh

Buang jauh-jauh perasaan MALAS yang sudah mengusai alam bawah sadarmu

Kobarkan semangat jiwamu

Jadilah pribadi yang memiliki integritas

Dan berakhlak baik

Menjunjung tinggi kejujuran dan amanah

Serta mengayomi sesama

Jadikan karakter anak bangsa pelindung

Bangun dari keterpurukan

Agar bangsa ini menjadi Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghafur


Sederet Keinginanku


Kutulis sederet keinginanku untuk masa depan

Bagaikan deretan menu makanan di meja resto

Ku tempelkan berdampingan dengan cermin di dinding

Ku pandangi setiap kali ku bercermin

Selalu kusisipkan doa setiapku melihatnya

Kujadikan motivasi hidup


Semangatku yang menggebu-gebu

Bagaikan bara api yang menyala-nyala


Cita, cinta, dan harapan dalam hidupku satu persatu terkabulkan

Walaupun berbagai halang rintang silih berganti


Aku terus maju dan maju

Walaupun banyak batu berliku yang harus ku lalui


Cita-citaku sangatlah sederhana

Aku ingin menjadi manusia yang bermanfaat

Segudang prestasi tiadalah berarti

Jika tidak bermanfaat


Hingga kini aku masih terus berjuang

Dan takkan pernah berhenti

Hingga jasad ini berhenti bernafas

Semoga Allah Ridho dengan setiap keinginanku


Pantun


Teknologi dan Literasi


Makan tomat di taman mini

Duduk santai di kursi besi

Mari manfaatkan teknologi canggih ini

Untuk hidupkan budaya literasi


Jiwa kewirausahaan


Tak sabar menanti tahun depan

Untuk pergi ke kota mekah

Tidak usah gengsi berjualan

Yang penting halal dan berkah


Silih asih, silih asah, silih asuh


Lamun hayang loba dahar

Kudu daek masakna

Lamun hayang jadi beunghar

Kudu getol sedekahna


Idolaku


Kasih ibu sepanjang masa

Kasih anak sepanjang gala

Aku rindu pada sang idola tercinta

Nabi Muhammad Rasul mulia


Bogor, Oktober 2020

Ditulis Oleh Nenk Yulie